7 Oleh-Oleh Khas Blora Yang Paling Populer Di Kalangan Wisatawan

Berita Wisata IndonesiaKota Blora yang berlokasi di Jawa Timur diantara Jawa Tengah dan Jawa Timur, kawasan ini memiliki objek wisata unggulan seperti wisata kuliner khas Blora dari kue tradisional, jajanan pasar, dan masih banyak lagi.

Liburan ke Blora kurang lengkap jika tidak berkeliling Blora dan mencoba lezatnya wisata kuliner Blora, banyak pedagang-pedagang yang menjajakan kuliner lezat dan unik, terlebih lagi banyak Buah Tangan Khas Blora yang beraneka ragam serta lezat, jika kamu mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang, berikut ini 7 Oleh-Oleh Khas Blora yang paling populer di kalangan wisatawan.

itrip.id

1. Gembol Jati

Gembol Jati merupakan salah satu souvenir yang berbentuk meja, kursi, dan juga perabotan rumah lainnya yang dibuat menggunakan kayu jati yang telah diukir dengan sangat indah dan juga menarik, Gembol Jati ini bisa kamu temukan di wilayah Kecamatan Jepon.

Gembol Jati menggunakan bahan dasar berkualitas, tidak heran jika Oleh-Oleh Khas Blora dihargai sangat mahal, namun kamu jangan khawatir karena pengrajin telah membuat mebel-mebel tersebut dengan kualitas tinggi.

2. Abon Lele

Abon yang biasa kamu coba pasti menggunakan bahan dasar sapi, akan tetapi untuk abon khas Blora menggunakan bahan dasar lele, rasa abon lele lebih ke gurih dan sangat cocok menjadikan lauk makan bersama nasi yang hangat, selain itu abon ini juga lezat di jadikan cemilan.

Dan untuk harga abon lele dipatok dengan harga jauh lebih terjangkau jika kamu bandingkan dengan abon daging, harga jual yang dipatok abon lele ini berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 20.000.

3. Tape Sugihan

Nama sugihan berasal dari salah satu tempat yang berada di Blora, dan pada dasarnya tape merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi untuk cita rasa tape sugihan tidak kalah dengan tape-tape daerah lainnya.

Proses pembuatan tape sugihan ini menggunakan bahan dasar yang sama yaitu singkong yang diolah melalui proses fermentasi, selain singkong beberapa produsen juga membuat tape menggunakan ketan. Cita rasa yang terdapat pada tape ketan ini juga tetap sama seperti tape singkong yaitu asam dan manis.

Proses fermentasi dalam pembuatan tape sempurna dan menghasilkan aroma yang lezat, membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam, kamu dapat membawa pulangnya dengan harga Rp 3.000.

4. Dumbeg

Dumbeg merupakan salah satu jajanan pasar yang memiliki ciri khas tersendiri, makanan tradisional ini dibungkus dengan cara yang dililitkan menggunakan daun kelapa muda atau yang disebut janur, sehingga bentuknya terlihat mirip seperti terompet. Janur ini ketika proses memasak akan memberikan aroma khas yang begitu harum.

5. Souvenir Barongan

Liburan ke Blora jangan lupa bawa oleh-oleh Khas Blora berupa souvenir berupa Barongan yang merupakan kenangan-kenangan menarik, Barongan yang masuk kedalam salah satu kesenian tradisional yang sering ditampilkan baik di Jawa Tengah ataupun wilayah yang lain.

Di Blora, Barongan di desain menjadi gantungan kunci, ukiran pada gantungan kunci ini ada juga yang di buat berukuran besar dengan detail .

Gantungan kunci ini dijual dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 100.000 per lusinnya, tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.

6. Manco

Manco yang merupakan kue tradisional khas Blora ini wajib kamu jadikan oleh-oleh dan bawa pulang kerumah, bahan utama pembuatan kue manco yakni beras ketan yang diolah dengan sedemikan rupa sehingga menjadi jajanan yang lezat.

Manco yang biasanya dikenal dengan nama Peli Kipu memiliki cita rasa yang gurih dan enak, harganya juga terjangkau, berkisar antara Rp 8.000 sampai Rp 20.000 setiap bungkusnya.

7. Kue Gendu

Kue Gendu yang merupakan cemilan khas Blora yang mirip seperti kukis akan tetapi pada bagian dalam kue diisi dengan buah durian, selai durian yang menjadi isian kue ini merupakan durian produksi rumahan, dimana diproduksi dari 100ging buah durian yang sudah matang sempurna di pohon.

Bentuk kue ini mirip dengan ulat di pohon jati, sehingga juga memiliki julukan kue ulat. Kue ini termasuk kue kering, sehingga rasanya mirip dengan kue nastar yang cukup mengenyangkan. Harga yang dipatok untuk memasarkan produk ini di pasaran yaitu berkisar Rp 5.000 sampai Rp 15.000 setiap porsinya.

August Tyan: Pecinta wisata kuliner streetfood, tiada hari tanpa persantannan dan perbabatan duniawi ~