Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan

,
Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan 4

Berita Wisata Indonesia – Kota DKI Jakarta telah menyimpan sejuta pesona yang menjadikannya destinasi wisata yang sangat menarik untuk kamu kunjungi, Mulai dari wisata kuliner, bangunan bersejarah dan lainnya.

Dan harus kamu ketahui bahwa di Jakarta Timur terdapat beragam Destinasi Wisata Religi Jakarta Timur dan ziarah yang telah di rekomendasikan oleh Jakarta Tourism, berikut ini 4 Wisata Religi Jakarta saat bulan Ramadhan.

Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan

Liputan6.com

1. Makam Pangeran Syarif Datuk Banjir

Pangeran Syarif Datuk Banjir yang merupakan salah satu seorang penyebar dakwah Islam di Jayakarta, dengan gelar Dato atau Datuk sendiri lazimnya disematkan pada ulama atau tokoh yang telah disegani pada abad 17 sampai ke 19, Syarif Datuk Banjir yang diakui sebagai orang yang menyematkan nama Lubang Buaya.

Makam Pangeran Syarif Datuk Banjir berlokasi di kompleks makam keramat Lubang Buaya, Jakarta Timur, posisinya sudah sangat tepat berada di balik tembok belakang Monumen Pancasila Sakti, di komplek ini terdapat empat nisan berjajar yang seluruhnya merupakan keluarga Datuk.

Untuk kamu yang ingin kesana Makam Pangeran Syarif Datuk Banjir terletak di Jalan Kramat P. Syarif No.3, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sobat wisata yang ingin pergi ke lokasi tersebut bisa menjangkaunya dengan transportasi umum yakni, Bus TransJakarta dengan waktu operasional setiap hari dan 24 jam (tarif: Rp3.500,00).

Naik Bus TransJakarta dari Halte Semanggi dengan rute Pluit – Pinang Ranti (koridor 9). Turun di Halte Pinang Ranti dan lanjutkan dengan menggunakan transportasi daring menuju lokasi (estimasi tarif: Rp13.000,00 – Rp20.000,00).

Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan 2

correcto.id

2. Makam Pangeran Sanghyang

Pangeran Sanghyang (Rd. Syarif Bin Pangeran Senapati Ngalaga) yaitu merupakan seorang tokoh agama yang berasal dari Banten, pada masa hidupnya, Pangeran Sanghyang aktif telah menyiarkan agama Islam serta berjuang mengusir penjajahan Belanda bersama tokoh-tokoh lainnya yang ada di masanya, Pangeran yang sempat dibuang ke Sri Lanka selama 4 tahun oleh VOC.

Makam Pangeran Sanghyang berada di komplek yang telah dibangun pada abad ke-18 dan berlokasi hanya sekitar 100 meter dari makam Pangeran Jayakarrta yaitu di Jalan Jatinegara Kaum No.55, Jatinegara Kaum. Makam ini dilindungi oleh sebuah bangunan permanen seluas 8 x 7 m dengan arsitektur bergaya Jawa-Islam. Didalam bangunan tersebut terdapat makam Pangeran Sanghyang dan makam lainnya, diantaranya istri Pangeran Sang Hyang yang bernama Tembayung Sari. Pada bagian tengah bangunan terletak sebuah potongan pohon tua yang cukup besar. Bagian makam Pangeran Sang Hyang ditutup kelambu kain putih, sedangkan setiap nisannya ditutup kain berwarna hijau.

Untuk kamu yang ingin mengunjungi Makam Pangeran Sanghyang kamu bisa menggunakan kereta dan berhenti di stasiun Klender, lalu berjalan kaki menuju kawasan Jatinegara Kaum, berlokasi di Makam Pangeran Sanghyang berada tidak jauh dari makam Pangeran Jayakarta.

Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan 3

Liputan6.com

3. Makam Pangeran Jayakarta

Makam Pangeran Jayakarta merupakan salah satu kawasan Wisata Ziarah Islam yang sayang untuk ditinggalkan bagi kamu yang ingin datang ke Jakarta yaitu di Kawasan Jatinegara Kaum, yang berlokasi di Jalan Jatinegara Kaum No.49, RT.6/RW.3, Jatinegara Kaum, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Di kawasan Jatinegara Kaum merupakan perkampungan tempat Pangeran Jayakarta tinggal. Pangeran Jayakarta sendiri dikenal menjadi pemimpin Jakarta pada masa penjajahan Belanda tahun 1619-1640. Sejak tahun 1619 setelah pelabuhan Jayakarta dikalahkan oleh pasukan VOC di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen.

Lalu ia melarikan diri ke Jatinegara dan menjadikan kawasan ini sebagai tempat pemerintahan, ia lalu membangun sebuah masjid yang telah diberi nama masjid Assalafiyah. Di masjid ini, Pangeran Jayakarta mengatur strategi melawan Belanda hingga wafat pada tahun tahun 1640 dan di makamkan tepat di samping masjid.

Makam Pangeran Jayakarta tidak pernah sepi dari peziarah yang datang dari berbagai daerah, terutama pada saat hari-hari besar Islam, banyak sekali masyarakat peracya bahwa berziarah dan berdoa kepada Tuhan di makam-makam para leluhur tersebut dapat membuat doa kita dikabulkan.

Buat kamu yang ingin mengunjungi tempat ini, kamu dapat menggunakan kereta dan berhenti di stasiun Klender, lalu berjalan kaki menuju lokasi.

Habiskan Waktu Ngabuburit Di 4 Wisata Religi Jakarta Saat Bulan Ramadhan 4

plongsite.wordpress.com

4. Masjid Jami Assalafiyah

Masjid Jami Assalafiyah yang berasal dari kata dalam bahasa Arab “Masjid” adalah tempat peribadatan kaum muslim, “Jami” artinya besar, “Assalafiyah” berasal daru kata “[salaf]” adalah kependekan dari “Salafal-liāliḥ” (Arab: السلف الصالح), yang artinya “pendahulu yang saleh”. Dalam sejarah Islam, “pendahulu yang saleh” ini merujuk kepada tiga generasi terbaik umat Muslim, yaitu sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. Ketiga generasi inilah dianggap sebagai contoh terbaik dalam menjalankan syariat Islam. Sedangkan “yah” berarti pengikut. Sehingga, artinya “Pengikut Para Pendahulu Yang Saleh.”

Masjid Jami Assalafiyah telah dibangun sejak tahun 1620, masjid ini sangat bersejarah sekaligus bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan melalui i Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 475 Tahun 1993.

Masjid yang telah di renovasi dan diperluas beberapa kali ini, beberapa bagian masjid tetap dipertahankan sesuai bangunan awalnya. cara untuk mengunjungi Masjid Jami Assalafiyah berlokasi di Jalan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Untuk sobat wisata yang ingin pergi ke Masjid tersebut bisa menjangkaunya dengan transportasi umum yakni, Bus TransJakarta dengan waktu operasional setiap hari dan 24 jam (tarif: Rp3.500,00).