Wagub Bali Akan Ungkap Rencana Travel Corridor Bali-China

,
Wagub Bali Akan Ungkap Rencana Travel Corridor Bali-China

Berita Wisata Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati selaku Wakil Gubernur Bali mengungkapkan rencana program Free Covid Corridor atau Travel Corridor antara Bali dan China.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara webinar SAKIRA (Saatnya Kita Bicara) yang diselengarakan Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) dengan tema ‘Kapan Bali Buka Border?’ pada Kamis (25/2/2021).

Wagub Bali Akan Ungkap Rencana Travel Corridor Bali-China

kompas.com

Seperti yang dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Bali, Wisatawan Mancanegara (wisman) dari China telah tuntas melaksanakan vaksinasi di negaranya yang akan diizinkan datang ke Wisata Bali melalui koridor tersebut.

“Sasaran wisatawan asing tersebut adalah wisatawan Tiongkok yang kita ketahui bahwa negara tersebut telah berhasil keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang berhasil. Jadi kita mendatangkan mereka,” kata Cok Ace, sapaan akrabnya.

Program ini memiliki beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh negara tujuan. Dalam hal ini tentu saja Provinsi Bali.

“Pertama kita harus mencapai 75 persen warga, khususnya pelaku pariwisata divaksin,” ujar Cok Ace. Menurut dia, menuntaskan vaksinasi di Bali secepat mungkin akan jadi tugas pertama di pemerintahan saat ini. Khususnya vaksinasi untuk tenaga kerja di bidang pariwisata.

Dengan hal tersebut Cok Ace menegaskan dirinya telah meminta pemerintah pusat agar Bali dapat prioritas vaksin.

Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini juga menyebut bahwa Bali harus memiliki fasilitas kesehatan yang mirip dengan China. “Ini juga mesti kita siapkan, setidaknya fasilitas kita harus sama, sehingga ada kepercayaan negara tersebut mengizinkan warganya berwisata ke Bali,” imbuhnya.
Disiplin protokol kesehatan, kata dia, juga menjadi salah satu hal penting sebelum membuka perbatasan. Ia mengklaim bahwa saat ini Bali menduduki posisi kedua taat terhadap protokol kesehatan dengan angka 98,3 persen di bawah Kalimantan Barat sebesar 98,6 persen.

Tak itu saja, para pelaku usaha pariwisata juga sejak jauh-jauh hari selalu siap menerapkan program sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) di setiap akomodasi, restoran, dan destinasi wisata.

Hal ini ia percaya sebagai modal yang sangat baik untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali memang sudah siap menyambut wisman.

“Dulu jualan kita adalah alam, adat, dan budaya. Saat ini kita geser sedikit selain ketiga hal tersebut. kita harus bisa yakinkan masyarakat internasional jika pemerintah dan masyarakat benar-benar sudah menjalankan protes dengan baik dan benar,” sambung Cok Ace.