Bali Kembali Sambut Turis Asing Mulai 14 Oktober 2021

,

Berita Wisata IndonesiaLuhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) mengatakan Wisata Bali akan menerima penerbangan Internasional mulai tanggal 14 Oktober 2021.

Hal tersebut dia katakan saat mengumumkan perpanjang PPKM di Indonesia melalui tayangan Youtube akun Sekretariat Presiden.

water-sport-bali.com

“Setiap penumpang kelas internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri,” jelas Luhut.

Ia melanjutkan Pelancong Internasional yang diizinkan ke Pulau Bali adalah yang berasal dari Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, dan Selandia Baru.

Dalam Weekly Press Briefing, Senin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenarkan hal tersebut.

“Ini sudah diumumkan, 14 Oktober adalah tanggal yang ditetapkan pemerintah untuk membuka Bandara I Gusti Ngurah Rai dan menerima penerbangan internasional. Ini kita selaraskan dengan uji coba pembukaan untuk wisatawan mancanegara (wisman),” jelas dia.

Sandiaga juga melanjutkan pengumuman Luhut dalam kanal YouTube tersebut merupakan hasil dari rapat terbatas yang dilakukan sejumlah pihak terkait dengan beberapa menit sebelum penayangan pengumuman.

Pembukaan kembali Pariwisata Pulau Dewata menurut dia akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, walaupun saat ini situasi COVID-19 di Indonesia sudah terkendali.

inews.id

Persiapan hingga 14 Oktober 2021

Meski sudah ditetapkan tanggal pembukaannya, Sandiaga mengatakan bahwa hal tersebut akan berjalan sesuai jadwal bergantung pada beberapa pertimbangan yang akan dilakukan.

“Ada beberapa pertimbangan yang harus difinalkan sebelum 14 Oktober. Yang ditentukan, yang bisa kita umumkan, termasuk dari segi negara (asal wisman), karantina, dan pengujian,” paparnya.

“Ada 10 hari sampai 14 Oktober. Ini tentu negara yang akan dituju sebagai daerah wisman, jenis wismannya, hotel-hotel yang dipersiapkan untuk karantina, kemampuan untuk pengujian (akan dipertimbangkan),” sambung Sandiaga.

Segala pertimbangan yang akan difinalisasi tersebut merupakan langkah agar masyarakat Indonesia, terutama Bali tetap selamat dan terlindungi dari potensi lonjakan kasus baru Covid-19.

“Ini kita harus lakukan langkah-langkah, agar nanti persiapan untuk G-20 semakin membaik. Mulai November, kita akan ambil alih presidensi G-20 dan kegiatan lebih banyak dipusatkan di Bali,” pungkas Sandiaga.