10 Hal Penting Ketika Mendaki Ciremai via Linggarjati

, ,

Tips Traveling – Jika kamu memiliki rencana liburan untuk mendaki Gunung Ciremai via Linggarjati kamu harus mengetahui tentang cara mendaftar, sampai waktu estimasi pendakian.

Maka dari itu Reservasiku akan memberikan beberapa tips mendaki Gunung Ciremai via Linggarjari yang dimana Gunung Ciremai terkenal dengan jalur yang cukup menantang, termasuk juga Linggarjati, berikut ini 10 hal penting yang perlu kamu ketahui sebelum mendaki Wisata Gunung Ciremai via Linggarjati.

travel.detik.com

1. Cara Mendaftar

Dalam kegiatan mendaki Gunung Ciremai dengan ketinggian 3.078 meter di bawah permukaan laut (Mdpl) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ijin memberlakukan pendaftaran secara daring, akses pendaftaran bisa langsung ke website resmi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) www.tngciremai.com, setelah masuk bisa klik pendakian gunung lalu booking pendakian.

2. Latihan Fisik dan Mental

Gunung Ciremai selain memiliki reputasi sebagai gunung tertinggi yang ada di Jawa Barat, jalur Linggarjati merupakan jalur terberat dan terpendek, maka dari itu perlu dilakukan persiapan fisik dan mental secara matang dan kuat. Jangan meremehkan jalur Linggarjati ini karena pendakian dibutuhkan hingga belasan jam.

3. Membawa Peralatan dan Cadangannya

Kamu juga harus membawa peralatan dan cadangannya, peralatan pendakian yang standar sangat perlu kamu lengkapi, kerena hal tersebut bisa menyangkut keamanan saat kamu melakukan pendakian, Memastikan kompor bisa berfungsi atau lebih baik kamu sudah menyiapkan cadangannya, membawa sepatu atau sendal, membawa senter dan cadangan baterai, jarum dan benang untuk menjahit apabila carrier tiba-tiba jebol.

4. Mendaki Bersama Orang Berpengalaman

Selain hal yang sudah umum, selain peralatan dan pendakian yang perlu kamu lengkapi bahwa selama pendakian juga butuh orang yang berpengalaman, Orang yang sudah pernah atau sering naik gunung, hal tersebut untuk menghindari tersesat dijalan atua hal-hal yang tidak kamu inginkan.

5. Estimasi Kebutuhan Air

Ketika kamu melakukan pendakian kamu harus benar-benar melakukan mengestimasi kebutuhan air ketika pendakian, Pada pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati, sumber air hanya ada di Pos Cibunar atau pos pertama setelah basecamp. Jadi perlu gunakan air seperlunya, perlu mengukur kebutuhan air seperti untuk mendaki sampai tempat camp, memasak, pendakian sampai puncak dan untuk turun.

6. Tempat Mendirikan Kemah

Biasanya pendaki mendirikan kemah di Pos Sanggabuana pada ketinggian 2.400 Mdpl. Bisa di pos sebelumnya di Pos Pangalap dan Pos Batu Lingga, tidak disarankan camp di Pos Pangasinan (2.800 Mdpl) karena areanya yang terbuka dan rawan badai.

7. Estimasi Pendakian

Total waktu pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati sekitar 12-14 jam. Dengan rincian sebagai berikut:

  • Basecamp-Pos Cibunar= 40 menitÂ
  • Pos Cibunar- Pos Leuweung Datar= 50 menit
  • Pos Leuweung Datar-Pos Kondang Amis= 30 menit
  • Pos Kondang Amis- Pos Kuburan Kuda= 2-3 jam
  • Pos Kuburan Kuda-Pos Pangalap= 1,5-2 jam
  • Pos Pangalap-Pos Tanjakan Seruni= 1,5-2 jam
  • Pos Tanjakan Seruni-Pos Bapa Tere= 2 jam
  • Pos Bapa Tere-Pos Batu Lingga= 1 jam
  • Pos Batu Lingga- Pos Sanggabuana 1= 2 jam
  • Pos Sanggabuana 1-Pos Sanggabuana 2= 15-30 menit
  • Pos Sanggabuana 2-Pos Pangasinan= 40-60 menit
  • Pos Pangasinan-Puncak Ciremai=40-60 menit

8. Protokol Keselamatan dan Kesehatan

Hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan pendakian perlu diprioritaskan dan yang tak kalah penting saat masa pandemi ini tetap ketat menjalankan protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak dengan pendaki yang lain dan tenda kapasitas 4 untuk 2 orang.

9. Mempersingkat Waktu ke Pos Cibunar

Kamu bisa menggunakan kendaraan seperti pick up dan angkot langsung menuju Pos Cibunar, lumayan menghemat tenaga dan waktu. Tapi saat menuju Pos Cibunar, terlebih dahulu untuk mendaftar pendakian di basecamp. Harga SIMAKSIA (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) Rp 50.000 dan bawa surat keterangan sehat.

10. Membawa Sampah

Sudah kewajiban pendaki membawa sampah kembali, bukan karena aturan dari pihak TNGC saat pulang harus menyerahkan sampah ke petugas di basecamp, tapi karena harus menjaga alam biar tetap lestari.