Yuk Kita Agrowisata Kebun Anggur Brasil, Tapi Di Majalengka

Berita Wisata Indonesia – Kabupaten Majalengka memang dikenal sebagai Destinasi Wisata Alam yang sangat berlimpah, selain itu terdapat destinasi Agrowisata yang bisa kamu kunjungi.

Destinasi Wisata Agrowisata Majalengka yang bisa kamu kunjungi yaitu Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Disini kamu dapat melakukan beragam banyak aktivitas mulai dari melihat cara penanaman pohon anggur Brasil sampi mencoba buah anggur Brasil yang unik.

Buah anggur Brasil sendiri bisa dikatakan unik karena tidak bisa tumbuh dari ranting seperti Anggur pada umumnya, akan tetapi Anggur Brasil justru tumbuh dari batang pohonnya, Anggur Brasil juga bisa dikenal dengan nama Jaboticaba.

Kebun anggur ini mulai dibangun tahun 2019 dan baru penataan tahun 2020. Disini ada tiga paket yang ditawarkan, ada paket edukasi, paket wisata dan paket liwet.

Biasanya yang datang ke Tempat Wisata Majalengka ini kebanyakan anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, mereka datang tidak hanya liburan melainkan untuk belajar semua tentang tanaman khususnya Anggur Brasil.

Paket edukasi itu biasanya dari anak SD, PAUD, mereka belajar tentang pertanian dan anak-anak diajak cara memasukkan tanaman ke dalam polybag, dan untuk siswa SMP SMA atau yang dewasa mereka diajarkan cara menanam, memupuk dan menempel batang pohon, dan ada juga paket wisata, para wisatawan akan diajak berkeliling di kebun seluas 3.500 meter persegi yang semuanya berisikan pohon anggur Brasil.

Selain kamu Agrowisata kamu juga bisa membeli bibit Anggur Brasil yang bernilai jual tinggi, untuk harga bibit di tempat ini, dari Rp 30 ribu sampe Rp 8 juta. Sementara untuk harga buah anggur Brasil dijual per kilogramnya seharga Rp 250 ribu.

Harga bibit mulai 30 ribu per pohon ukuran 40-60 cm. Tapi ada juga yang harganya 8 juta, itu tergantung batang, kerindangan dan sudah berbuah atau belum. Kalau yang sudah berbuah minimal mulai dari Rp 2,5 juta.

Disini tidak hanya Anggur Brasil saja, kamu juga bisa membeli bibit jenis tanaman launnya, karena sebagian besar warga di Desa Teja ini bekerja sebagai petani bibit tanaman.